Latar Belakang Corporate Governance 
Profil FCGI
Profil Asosiasi-asosiasi dalam FCGI 

Profil
Asosiasi Bisnis dan Profesi 
yang tergabung dalam FCGI

Lima Asosiasi Bisnis dan Profesi yang pertama kali mendirikan FCGI

1. AEI (Asosiasi Emiten Indonesia)
AEI didirikan pada tanggal 13 Desember 1988 oleh 24 (dua puluh empat) perusahaan yang sudah listed di bursa. Kedua puluh empat perusahaan tersebut merupakan pelopor yang mencatatkan sahamnya melalui pasar modal di Indonesia. Hingga kini AEI telah berusia 13 tahun dalam menjalankan aktifitasnya dan tercatat sebanyak 314 perusahaan terbuka (Tbk.) di seluruh Indonesia tergabung dalam keanggotaan AEI. AEI terlibat aktif dalam pengembangan pasar modal Indonesia. Dalam memformulasikan peraturan-peraturan pasar modal, Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) selalu melibatkan dan mendengarkan pendapat-pendapat AEI. Sebagai contoh: peraturan mengenai initial public offering, peraturan mengenai biaya pencatatan saham di bursa dan sebagainya. Kurang lebih semenjak 5 (lima) tahun yang lalu, AEI telah berpartisipasi untuk mendorong prinsip-prinsip Good Corporate Governance untuk diterapkan oleh perusahaan-perusahaan terbuka (Tbk.) melalui berbagai macam workshop dan seminar serta turut sertanya mendirikan Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI) bersama sama IAI-KAM, IFEA, INA, dan MTI. Keanggotaan AEI dalam FCGI diwakili oleh Herman Darmawan, Deputi Komisaris Utama PT. Matahari Putra Prima, Tbk., perusahaan retail terbesar di Indonesia yang telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta. 

2. IAI - KAM (Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Manajemen)
IAI - KAM adalah salah satu dari empat kompartemen Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang didirikan pada tahun 1986. Para profesional yang tergabung dalam keanggotaan IAI-KAM berasal dari berbagai posisi dari dalam perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam berbagai macam industri, seperti: bendahara, manager keuangan, sampai dengan anggota Direksi dan Komisaris. Saat ini tercatat 1.000 (seribu) profesi akuntan yang tergabung dalam IAI-KAM, 20 % dari total anggota IAI. Asosiasi profesi ini acapkali mengadakan seminar dan training dalam rangka memperkenalkan dan mensosialisasikan prinsip serta penerapan Good Corporate Governance. "Pernyataan Akuntan Manajemen" dibuat untuk profesi akuntan dalam rangka memenuhi persyaratan dalam bidang Good Corporate Governance selain dari kompetensi di bidang akuntansi. Ketua IAI - KAM saat ini, Eddie M. Gunadi, ditunjuk menjadi Acting Chairman FCGI. Sementara itu selain Eddie M. Gunadi, dalam keanggotaan FCGI, IAI-KAM diwakili pula oleh Ito Warsito, Direktur PT. Bahana Sekuritas dan mantan Direktur PT. Danareksa Sekuritas (Persero) - keduanya adalah BUMN yang bergerak di bidang investment banking - dan diwakili pula oleh Dudi M. Kurniawan, konsultan dari PricewaterhouseCoopers. Eddie M. Gunadi sendiri adalah Presiden Direktur PT. Cipta Niaga (Persero), BUMN yang bergerak di bidang trading.

3. IFEA (Indonesia Financial Executives Association)
IFEA berasal dari asosiasi profesional yang bernama IFEI (Indonesia Financial Executives Institute) yang didirikan pada tanggal 27 Maret 1975. Pada awalnya IFEI didirikan sebagai wadah eksekutif-eksekutif keuangan di Indonesia untuk bertukar informasi mengenai berbagai isu pengelolaan keuangan (financial management) dan penerapannya baik di Indonesia maupun di dunia. Dengan berkembangnya aktifitas yang tidak saja dalam pengelolaan keuangan tetapi juga hal-hal lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan, IFEI mengubah namanya menjadi IFEA (Indonesia Financial Executives Association) dan menjadi anggota International Association of Financial Executives Institute (IAFEI). Sampai saat ini keanggotaan IFEA berjumlah 200.

Salah satu tujuan IFEA adalah menjembatani kepentingan kalangan pemerintah dan dunia swasta melalui diskusi tentang pengelolaan keuangan sehingga kedua belah pihak dapat mencapai tujuan dan manfaat bersama dalam berbagai isu-isu pengelolaan keuangan.

Lebih lanjut, eksekutif-eksekutif keuangan kelas atas yang tergabung dalam keanggotaan IFEA berasal dari perusahaan-perusahaan besar baik itu perusahaan nasional maupun perusahaan multi-nasional yang mengelola kurang lebih 500.000 staf dan memimpin sekitar 10.000 eksekutif menengah. Beberapa perusahaan tersebut antara lain: PT. Tambang Timah, Tbk. (Persero), PT. Unilever Indonesia, Tbk., PT. BAT Indonesia, Banker Trust, Prasetio Utomo, dan sebagainya.

Anggota FCGI yang mewakili IFEA antara lain adalah:
(1). Irwan M. Habsjah, Country Manager, PT. ING Baring Indonesia;
(2). Rudyan Kopot, CEO PT. Charoen Pokphand Group Indonesia
(3). Krisnaraga Syarfuan, CEO PT. Elnusa Pan Pacific;
(4). F. Antonius Alijoyo, CEO PT. AAJ Integrasi;
(5). Tjandra Irawan, CEO PT. Integrasi Software.

4. INA (Indonesian Netherlands Association)
INA didirikan pada tahun 1978 oleh sekelompok perusahaan-perusahaan terkemuka dari dua negara, Indonesia dan Belanda. INA didirikan untuk mendorong dan memajukan hubungan bisnis antara perusahaan-perusahaan Indonesia dan Belanda. Sebagai Kamar Dagang (Chamber of Commerce) bilateral, INA memberikan pelayanan yang meliputi:

a. Memberikan berbagai informasi bisnis kepada perusahaan Indonesia dan Belanda;
b. Memberikan informasi mengenai calon mitra bisnis dalam rangka mengadakan kemitraan dan joint venture;
c. Mengadakan market surveys (berdasarkan permintaan) dan penelitian dalam bidang usaha tertentu;
d. Mengelola kunjungan bisnis, business meeting contact, exhibition dan seminar baik di Indonesia maupun di Belanda;
e. Mempublikasikan majalah caturwulanan, INA Magazine, untuk anggota-anggota INA.

Sampai saat ini INA beranggotakan 250 perusahaan Indonesia dan Belanda. Ketua INA saat ini adalah Frans Seda dengan Direktur Ekeskutif Elmar Bouma. Dalam keanggotaan FCGI, INA diwakili oleh Elmar Bouma dan Cees-Jan Bevers, technical advisor PT. KPN Indonesia. Sementara TB. M. Nazmudin Sutawinangun, Legal Adviser INA, ditunjuk menjadi Executive Secretary FCGI.

5. MTI (Masyarakat Transparansi Indonesia)
MTI didirikan oleh tokoh-tokoh terkemuka di Indonesia, sebut saja antara lain: Mar'ie Muhammad, Nurcholis Madjid, Susilo Bambang Yodhoyono, dan masih banyak lagi. Pendirian MTI ditujukan untuk turut serta menciptakan good governance di Indonesia dengan memberantas praktek-praktek korupsi dan kroniisme. Lebih lanjut, MTI juga bertujuan memajukan partisipasi warga negara dalam aktifitas politik, ekonomi, dan aktifitas sosial lainnya dalam rangka menciptakan good governance di Indonesia. Pada 8 Februari 2000, MTI bersama 4 (empat) asosiasi bisnis dan profesi lainnya mendirikan FCGI. Selanjutnya, MTI juga mendirikan IICG (Indonesian Institute for Corporate Governance) yang memfokuskan pada bidang training dan education dalam Corporate Governance. Dalam keanggotaan FCGI, MTI diwakili oleh Erry Riyana Hardjapamekas, President Direktur PT. Tambang Timah (Persero), Tbk., dan Felia Salim, Deputi Ketua BPPN. 

Lima Asosiasi Bisnis dan Profesi yang bergabung kemudian dalam keanggotaan FCGI

1. APEI (Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia)
APEI didirikan pada tanggal 28 September 1995 oleh perusahaan-perusahaan efek Indonesia dan profesional-profesional di bidang pasar modal. Anggota APEI terdiri atas pelaku pasar modal dalam bidang underwriting, broker, dan investment management. Sampai saat ini 185 perusahaan efek tergabung dalam APEI. Perusahaan-perusahaan efek tersebut terdiri dari perusahaan nasional maupun perusahaan multinasional. Salah satu kegiatan APEI adalah melakukan training dan education kepada underwriter, broker, dan investment manager dimana dalam berbagai kegiatan tersebut APEI selalu menekankan pentingnya Good Corporate Governance dalam aktifitas pasar modal. APEI bergabung dalam keanggotaan FCGI sejak Maret 2000 dan diwakili oleh H. M. Abdurachim Husein, Komisaris PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia.

2. FKSPI BUMN/BUMD (Forum Komunikasi Satuan Pengawas Intern Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah)
FKSPI didirikan pada tanggal 12 Desember 1985. FKSPI merupakan forum internal auditors (pengawas intern) yang berasal dari sekitar 190 BUMN baik itu yang sudah listed di bursa maupun yang belum listed di bursa. Jumlah tersebut belum ditambah dengan BUMD sehingga total internal auditors yang tergabung dalam FKSPI kurang lebih berjumlah 1.000 internal auditors. Tujuan utama pendirian FKSPI adalah memberdayakan internal auditors BUMN dan BUMD dan mengembangkan komunikasi yang berkesinambungan diantara anggota-anggotanya. J. Wierman Pamuntjak, Kepala SPI PT. Inti (Persero), dan Reddy Nurliadie, Vice President Internal Audit PT. Dirgantara Indonesia (Persero), mewakili FKSPI dalam keanggotaan FCGI.

3. IIA Indonesia Chapter (Institute of Internal Auditors)
IIA Indonesia Chapter merupakan afiliasi dari the Institute of Internal Auditors yang didirikan pada tahun 1941. IIA memberikan pelayanan kepada anggotanya dalam hal internal auditing, pengelolaan dan pengawasan internal, audit Technology Information, pendidikan, dan penjaminan lebih dari 100 negara. IIA merupakan watchdog dan sumber dari isu-isu auditing di dunia sehingga menjadikannya yang terdepan di dunia dalam bidang sertifikasi, pendidikan, penelitian, dan panduan teknologi untuk para profesional.

IIA juga menyediakan standar, pedoman, dan informasi mengenai internal auditing untuk praktisi-praktisi di bidang internal auditing, manajer-manajer eksekutif, dan anggota Direksi perusahaan-perusahaan. Keanggotaan IIA Indonesian Chapter dalam FCGI diwakili oleh Chris Cooper, technical advisor PricewaterhouseCoopers, dan Phil Lefiermann, Presiden Direktur Insight Consulting.

4. MAPPI (Masyarakat Profesi Penilai Indonesia)
MAPPI didirikan pada bulan Oktober 1980. MAPPI adalah wadah yang mewakili Profesi Penilai Indonesia secara keseluruhan dalam kedudukan masing-masing sebagai perorangan. Anggota MAPPI yang terdiri dari profesi-profesi penilai dan perusahaan-perusahaan penilai melakukan tugas penilaian terhadap: Perusahaan-perusahaan penilai, bank dan lembaga keuangan, pasar modal, pegadaian, direktorat pajak bumu dan bangunan, asuransi, balai lelang, perusahaan properti dan sebagainya. Semetara itu lingkup kerja penilai meliputi antara lain: Penilaian aktiva, baik berwujud maupun tak berwujud, penilaian usaha dan saham, pengelolaan properti, perantara properti, penyusunan studi kelayakan, penyusunan studi "highest and best use", pengawasan proyek, perantara investasi. Saat ini MAPPI sebagai organisasi profesional memiliki anggota 1.300 appraisers dan 3 cabang MAPPI di Medan, Surabaya, dan Semarang. Keanggotaan MAPPI dalam FCGI diwakili oleh Dewi Sri Umi, Wakil Ketua MAPPI.

5. YPIA (Yayasan Pendidikan Internal Auditor)
YPIA didirikan pada tanggal 17 April 1995 oleh sejumlah Direktur dan kepala internal auditors BUMN. FKSPI BUMN/BUMD memiliki peranan yang sangat penting dalam kelahiran YPIA. Tujuan utama pendirian YPIA adalah untuk mengadakan training dan pendidikan kepada internal auditors, khususnya internal auditors BUMN, agar terpenuhi kualitas internal auditors yang baik. Lebih lanjut, YPIA juga memberikan pelayanan konsultasi di bidang internal auditing dan juga penelitian dan pengembangan dalam bidang yang sama. Umumnya badan pengurus FKSPI BUMN/BUMD adalah juga termasuk dalam kepengurusan YPIA. Dalam keanggotaan FCGI, YPIA diwakili oleh Hari Setianto dan Sudarwan.


Copyright © 2003
Forum for Corporate Governance in Indonesia
 
FCGI
Citra Graha, Floor 7, Room 703
Jl. Jend. Gatot Subroto. Kav 35-36  Jakarta 12950
Telp: 021 520 1023 Fax: 021 520 1029
E-mail:
[email protected]